Tatang Sugiharto dan keluarga shock luar biasa ketika tahu yang membunuh anaknya adalah Asep. Apalagi anak perempuannya dibunuh dengan sadis dalam keadaan hamil. Dia sulit menerima kenyataan bahwa Asep, anak angkat yang sudah dianggap anak sendiri itulah, yang menghamili sang putri tercinta dan membunuhnya.
Kekuatan cinta kadang sulit diduga. Tetapi apa yang diperlihatkan Pak Tatang dan istrinya, mungkin sulit dipahami. Setelah guncangan bathinnya reda, dia menjenguk Asep di penjara sembari membawa makanan kesukaan Asep. "Saya dan keluarga sudah memaafkan dia. Ini mungkin takdir. Kami harus bisa menerimanya. Mungkin pemberian maaf tidak bisa membebaskan dia dari hukuman dunia, tapi kami berharap bisa membebaskan dia dari hukuman akherat."
Bentuk cinta kasih yang luar biasa juga diperlihatkan Iman Abdulah. Sepulang kerja dia menjumpai pemandangan yang tidak pernah terbayangkan seumur hidupnya. Tiga anak-anaknya tewas dibunuh sang istri.
Namun selama penyidikan hingga proses di pengadilan, Iman setia menemani Ani, istrinya. Pengadilan akhirnya memutuskan sang istri bebas karena menderita gangguan jiwa berat. "Dia mengaku membunuh anak-anak karena takut tidak bisa menjaga dan melindungi anak-anak. Takut kalau nanti anak-anak tidak bahagia," tutur Iman.
Dia mengaku sampai saat ini belum diijinkan bertemu istrinya yang masih dalam perawatan. "Saya akan tetap mendampingi dan mengasihi dia karena ini juga bentuk cinta saya pada yang di Atas," ujar Iman, yang saat tampil di Kick Andy masih tampak terguncang.
Bentuk cinta yang lain diperlihatkan Sariban dan Mang Ayi. Sariban setiap hari berkeliling kota Bandung dengan sepeda untuk mencabuti paku-paku bekas spanduk yang masih menancap di pohon. Dengan pengeras suara dia juga tak henti-henti mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan. Semua dia lakukan dengan ceria walau banyak yang menganggapnya gila.
Sementara Mang Ayi, tukang gorden, rela menyisihkan sebagian dari penghasilannya yang kecil untuk membeli buku. Jika tak ada uang dia bahkan rela menukarkan gorden dagangannya dengan buku. Hingga tak jarang lelaki periang ini harus berbohong pada sang istri.
Dengan modal buku itu, Mang Ayi mendirikan perpustakaan untuk anak-anak di desanya. "Hati saya tergerak ketika melihat ada anak yang menangis karena tidak mampu membeli buku pelajaran," ungkap Mang Ayi soal mengapa dia mau berkorban seperti itu.
Dengan cara mereka masing-masing, keempat tokoh yang tampil di Kick Andy, Kamis, 15 Februari 2007 pukul 22.30WIB, memperlihatkan cinta kasih yang luar biasa. Inilah keajaiban cinta. Happy Valentine.
Kekuatan cinta kadang sulit diduga. Tetapi apa yang diperlihatkan Pak Tatang dan istrinya, mungkin sulit dipahami. Setelah guncangan bathinnya reda, dia menjenguk Asep di penjara sembari membawa makanan kesukaan Asep. "Saya dan keluarga sudah memaafkan dia. Ini mungkin takdir. Kami harus bisa menerimanya. Mungkin pemberian maaf tidak bisa membebaskan dia dari hukuman dunia, tapi kami berharap bisa membebaskan dia dari hukuman akherat."
Bentuk cinta kasih yang luar biasa juga diperlihatkan Iman Abdulah. Sepulang kerja dia menjumpai pemandangan yang tidak pernah terbayangkan seumur hidupnya. Tiga anak-anaknya tewas dibunuh sang istri.
Namun selama penyidikan hingga proses di pengadilan, Iman setia menemani Ani, istrinya. Pengadilan akhirnya memutuskan sang istri bebas karena menderita gangguan jiwa berat. "Dia mengaku membunuh anak-anak karena takut tidak bisa menjaga dan melindungi anak-anak. Takut kalau nanti anak-anak tidak bahagia," tutur Iman.
Dia mengaku sampai saat ini belum diijinkan bertemu istrinya yang masih dalam perawatan. "Saya akan tetap mendampingi dan mengasihi dia karena ini juga bentuk cinta saya pada yang di Atas," ujar Iman, yang saat tampil di Kick Andy masih tampak terguncang.
Bentuk cinta yang lain diperlihatkan Sariban dan Mang Ayi. Sariban setiap hari berkeliling kota Bandung dengan sepeda untuk mencabuti paku-paku bekas spanduk yang masih menancap di pohon. Dengan pengeras suara dia juga tak henti-henti mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan. Semua dia lakukan dengan ceria walau banyak yang menganggapnya gila.
Sementara Mang Ayi, tukang gorden, rela menyisihkan sebagian dari penghasilannya yang kecil untuk membeli buku. Jika tak ada uang dia bahkan rela menukarkan gorden dagangannya dengan buku. Hingga tak jarang lelaki periang ini harus berbohong pada sang istri.
Dengan modal buku itu, Mang Ayi mendirikan perpustakaan untuk anak-anak di desanya. "Hati saya tergerak ketika melihat ada anak yang menangis karena tidak mampu membeli buku pelajaran," ungkap Mang Ayi soal mengapa dia mau berkorban seperti itu.
Dengan cara mereka masing-masing, keempat tokoh yang tampil di Kick Andy, Kamis, 15 Februari 2007 pukul 22.30WIB, memperlihatkan cinta kasih yang luar biasa. Inilah keajaiban cinta. Happy Valentine.
Copyright © 2006 Website Team Kick Andy. All rights reserved.