Satu gen yang sangat kelihatannya mempengaruhi orang untuk menjadi gemuk mungkin menguasai gen lain juga, dan mungkin mempengaruhi beberapa bagian orak yang berkaitan dengan nafsu makan, demikian laporan beberapa ilmuwan Inggris, Kamis (08 Nopember 2007 ).
Gen FTO ditemukan awal tahun ini dan ditemukan di lebih dari separuh orang Eropa yang ditanyai. Gen tersebut kelihatannya menguasai enzim yang dapat bertindak secara langsung atas DNA untuk mengubahnya, yang menunjukkan gen itu mungkin membantu "menghidup dan mematikan" gen lain, kata satu tim dari University of Oxford dan University of Cambridge di Inggris.
Gen FTO juga tampaknya sangat aktif di "hypothalamus", satu bagian otak yang penting dalam pengendalian rasa lapar. Tingkat gen FTO tampaknya dipengaruhi oleh pemberian makanan dan berpuasa, lapor para peneliti tersebut di jurnal Science.
"Ini merupakan pandangan sekilas mengenai mekanisme yang mungkin. Ini adalah varian genetika yang sangat umum yang mungkin mempengaruhi resiko seseorang menjadi gemuk," kata Stephen O'Rahilly dari University of Cambridge.
"Temuan bahwa FTO adalah satu enzim yang melakukan aksi ini pada DNA sangat mengejutkan dan banyak pekerjaan masih diperlukan guna merancang bagaimana aksi ini mempengaruhi berat badan," katanya dalam suatu pernyataan.Pada April, Andrew Hattersley dari Peninsula Medical School di Exeter dan Plymouth dan Mark McCarthy dari University of Oxford melaporkan mereka telah menemukan satu versi FTO yang meningkatkan resiko seseorang menjadi gemuk, dan itu sangat umum ditemukan pada orang yang dipelajari --63 persen memiliki satu atau dua salinannya.
Orang dengan dua salinan memiliki sebanyak 70 persen resiko yang lebih besar untuk menjadi gemuk dibandingkan dengan orang yang tak memilikinya dan rata-rata hampir 3 kilogram lebih berat daripada objek serupa yang tak memilikinya. Mereka yang memiliki satu salinan gen memiliki resiko yang lebih rendah tapi tetap tinggi.Thomas Gerken dari University of Oxford, O'Rahilly dan rekannya mempelajari fungsi FTO dan terkejut dengan apa yang mereka dapati."Itu mungkin memainkan peran dalam mempengaruhi sejauh mana otak merasakan lapar dan kenyang," kata O'Rahilly.
Mereka mengatakan obat dapat berpotensi digunakan guna mengubah fungsinya dan ancaman kegemukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia kegemukan dan sedikitnya 400 juta orang dewasa berbadan gemuk. Jumlah itu meliputi sepertiga dari seluruh orang dewasa di AS.